geregetan: welcome +1% … 140810

Ekonomi kawasan euro tumbuh 1%
OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
JAKARTA:

Article Rank

Laju produk domestik bruto (PDB) 16 negara pemakai euro pada kuartal II tumbuh dengan laju tercepat dalam 4 tahun terakhir yaitu 1%. PDB Uni Eropa secara keseluruhan melaju dengan besaran yang sama.
“Selama kuartal II, PDB kawasan euro dibandingkan dengan kuartal I tumbuh 1%, begitu juga dengan Uni Eropa. Angka ini lebih tinggi dari kuartal I yang sebesar 0,2%,” tulis biro statistik Uni Eropa (UE) Eurostat dalam situs resminya kemarin.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year), pertumbuhan PDB kawasan euro dan UE selama kuartal II masing-masing menyentuh 1,7%.

Adapun pada kuartal I, ekonomi kawasan euro tumbuh 0,6% sedangkan UE 0,5%.

Kawasan euro meliputi 16 negara bermata uang euro, yaitu terdiri dari Belgia, Jerman, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Italia, Siprus, Luksemburg, Malta, Belanda, Austria, Portugal, Slovenia, Slovakia dan Finlandia.

Sementara itu, kawasan UE secara menyeluruh mencakup 27 negara, yakni 16 negara di kawasan euro ditambah Bulgaria, Ceska, Estonia, Latvia, Lithuania, Hungaria, Austria, Polandia, Rumania, Swedia, dan Inggris.

Tingginya laju PDB kawasan euro pada kuartal II/2010 ditopang oleh akselerasi pertumbuhan ekonomi Jerman sebesar 2,2%, tertinggi sejak reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur pada 1990.

Berdasarkan catatan Bloomberg, kurs euro terhadap dolar AS menguat 0,3% pada pukul 10.02 di London kemarin menjadi US$1,286. Sepanjang tahun ini, kurs mengalami depresiasi 10% terhadap dolar AS sehingga menopang kinerja ekspor kawasan ini.
Surplus turun Data badan pusat statistik UE (Eurostat) mencatat pada Juni, neraca dagang kawasan euro mengalami surplus 2,4 miliar euro, lebih rendah dari 5,2 miliar euro pada Juni 2009. Meski demikian, surplus dagang pada Juni tahun ini jauh lebih baik dari performa bulan sebelumnya yang defisit 3,3 miliar euro. Secara bulanan, ekspor Juni meningkat 5,2% sedangkan impor 4,3%.
UE justru mencatatkan defisit dagang sebesar 9,6 miliar euro bila dibandingkan dengan Juni 2009 yang ketika itu defisitnya 4,1 miliar euro.
Ekspor bulanan selama Juni naik 5,8%, sementara impor 5,2%.

Ekonom Commerzbank AG di Frankfurt Christoph Weil memperkirakan dengan kebijakan pemangkasan belanja dan peningkatan pajak yang ditempuh berbagai pemerintah Eropa, ekonomi kawasan ini akan sulit menjaga pertumbuhannya.

Apalagi, korporasi yang menggantungkan bisnisnya pada permintaan domestik masih berjuang memulihkan pertumbuhan penjualan. “Sejumlah negara memiliki kinerja ekonomi sangat baik, sedangkan yang lainnya kesulitan karena persyaratan fiskal,“ jelasnya kepada Bloomberg.

Leave a comment